Home » , » Masahur Memilih Bertahan di Pelosok Pulau Kangean sambil Bertani

Masahur Memilih Bertahan di Pelosok Pulau Kangean sambil Bertani

Written By Admin on Selasa, 19 Februari 2013 | 18.55

Sumenep ( Madura Portal ) Setelah Selesai Masa Tugas, kebanyakan pegawai negeri sipil (PNS) memilih untuk hidup tenang menghabiskan sisa hidupnya bersama keluarga dengan lebih santai. Berbeda dengan Musahur, 75, salah seorang pensiunan guru sekolah dasar yang bertugas di pelosok Pulau Kangean. Semenjak dirinya pensiun tahun 1999 lalu, dia gemar menulis buku. Berikut kisahnya.

Guru Musahur, nama tersebut sudah tidak asing bagi masyarakat Kangean dan sekitarnya. Dia telah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pengajar pada 1999 lalu. Kini dirinya memilih untuk tetap tinggal di Dusun Kolla, Desa Sawah Sumur, Kecamatan Arjasa, dan beralih menjadi seorang petani. Namun, semangat pengabdiannya pada dunia pendidikan ternyata tak pernah padam. Terbukti, di tengahtengah kesibukannya sebagai buruh tani, justru dia mampu membagi waktunya menulis buku.

Tidak tanggung-tanggung, sudah lima buku yang berhasil dia tulis jelang akhir usianya itu. Kelima buku tersebut ditulisnya berdasarkan pengalaman hidup sebagai seorang guru Ada pula buku yang menceritakan kehidupannya selama ada di Pulau Kangean. Kelima buku itu berjudul ”Kabut di Kaki Gunung Pangelen”, ”Kangean Selayang Pandang”, ”Aku Datang untuk Pergi”, ”Pandai Meniti Buih”, dan ”Badai di Selat Pancor.”

Beberapa buku menggambarkan kehidupan masyarakat Kangean yang berasal dari multi-etnis dan suku. Musahur kupas tuntas sejarah Pulau Kangean dari waktu ke waktu. Nilai-nilai kehidupan yang berkembang dimasyarakat juga berhasil dia bukukan. Tidak ketinggalan kandungan sumber daya alam yang melimpah ruah. ”Bukubuku itu saya tulis sejak saya pensiun sebagai PNS. Sudah tiga belas tahun saya menulis. Sekalipun sibuk bertani, saya merasa penting untuk menulis semuanya agar bisa dijadikan sebagai rujukan bagi siapa pun,” ungkapnya. Dia berharap dengan membaca buku-buku hasil karyanya, setiap orang akan mengetahui Pulau Kangean secara mendetail.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinannya ter hadap  pulau yang telah lama dia tempati. ”Pulau Kangean memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan daerah- daerah lain. Hal itu bisa dilihat dari berbagai aspek, terutama dari aspek budaya. Tentu sangat menarik jika dituangkan dalam bentuk tulisan,” sambung Musahur. Selama 13 tahun, Musahur lehih sering menulis buku pada malam hari. Itu karena sejak pagi hingga siang hari dia habiskan di sawah untuk merawat tanaman padinya.

”Saya menulis buku dengan cara manual, yakni dengan tulis tangan. Maklum, di samping saya tidak punya komputer, juga saya tidak tahu cara mengoperasikannya,” akunya. Musahur juga tidak ambil pusing ketika beberapa bukunya hilang tak kembali. Menurutnya, sempat beberapa orang yang meminjam bukunya menjanjikan akan membukukan hasil karyanya. ”Sebenarnya, buku saya banyak yang pinjam, sebagian ada yang dikembalikan, sebagian lainnya juga tidak. Katanya mau diterbitkan, tapi sampai sekarang belum terbit. Pokoknya saya harus terus menulis dan menulis lagi,” pungkasnya.

Sumber : maduraterkini.info
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MADURA PORTAL NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger