Home » » Ribuan Anggota FKMP Demo Tuntut Bupati Pamekasan Mundur

Ribuan Anggota FKMP Demo Tuntut Bupati Pamekasan Mundur

Written By Admin on Kamis, 03 Mei 2012 | 02.30

Pamekasan (Madura Portal) mencekam. Ribuan anggota Forum Komunikasi dan Monitoring Pamekasan (FKMP), menggelar aksi demo menuntut bupati setempat mundur karena selama 4 tahun menjabat dinilai gagal membangun dan mensejahterakan rakyatnya.

Aksi demo bertajuk “Refleksi 4 Tahun Bupati Kholilurrahman” yang dipusatkan di Taman Arek Lancor itu, benar-benar membuat arus lalu lintas di Jalan Diponegoro lumpuh. Sebab, mulut double way di depan SMKN 3 hingga keluar di pertigaan Jalan Bahagia ditutup pagar besi.

Suasana makin mencekam lantaran ratusan personel polisi berjaga-jaga di kawasan Kantor Bupati dan Kantor DPRD Pamekasan. Personel polisi juga mengamankan Pendopo Ronggosukuwati yang berlokasi di seberang kantor bupati.

Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Suyono, menjelaskan, penjagaan aksi demo “Rakyat Pamekasan “Menggugat” oleh FKMP itu, dikawal 783 personel polisi. Mereka adalah anggota Polres Pamekasan, dibantu anggota Polres Sumenep, dan anggota Brimob Polda Jatim.

Pantauan LIcom dari jam 09.00 hingga 09.30 Kamis (3/5/2012) di Taman Arek Lancor menunjukkan, ribuan massa yang berikat kepala pita putih bertuliskan “Rakyat Pamekasan Menggugat” itu, tampak menumpang puluhan truk, pikap, dan minibus.

Massa tampak menenteng spanduk bertuliskan, “Bupati Sibuk Urusan Pribadi, Rakyat Terabaikan Hingga Menjerit.”

Spanduk jumbo yang lain bertuliskan “Refleksi 4 tahun kepemimpinan Bupati Kholilurrahman dan mendesak bupati mundur atas gagalnya menciptakan kesejahteraan rakyat yang berkualitas”

Ketua FKMP, Muhamad Sahur Abadi, meminta ribuan anggotanya agar tidak terprovokasi oleh aksi penyusup dari orang-orang bayaran. “Saya ingatkan pada seluruh anggota FKMP agar tak terpancing emosi yang diletupkan para penyusup,” pintanya.

Sahur menyatakan, aksi demo “Refleksi 4 Tahun Bupati Pamekasan” itu untuk menuntut Bupati Khalilurrahman mundur dari jabatannya. “Sebab, bupati telah gagal membangun kesejahteraan rakyatnya,” terang Sahur.

Kegagalan itu, kata Sahur, terindikasi dalam bidang hukum dan kepatuhan kepada perundang-undangan dengan munculnya kasus indikasi pemalsuan dokumen oleh bupati kepada mantan istrinya, Eriska Dewi
Kusnanda.

Menurut Sahur, bupati juga gagal dalam bidang pembangunan birokrasi dengan munculnya kasus kebocoran soal tes CPNS 2009. “Kasus bocornya lembaran jawaban soal tes CPNS 2009 diwarnai dengan jual beli ratusan juta rupiah,” kritik Sahur.

Sahur juga mengkritik gagalnya pembangunan bidang pemuda dan olahraga. Sejak dilantik hingga sekarang, Bupati gagal meneruskan pembangunan stadion olahraga.

“Itu ironis dengan prestasi Persepam yang berhasil masuk kedalam Devisi Utama,” pungkas Sahur. Hingga berita ini ditulis, ribuan kader FKMP mulai bergerak longmarch meninggalkan Taman Arek Lancor menuju Pendopo Ronggosukowati.

Sementara massa FKMP belum datang, pantauan di areal Pendopo Ronggosukowati, terdengar bacaan Ama’ul Husna yang cukup keras dari sebuah loud speaker yang terpasang di empat pilar penyangga  pendopo.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MADURA PORTAL NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger