Jember (Madura Portal) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf heran, mendengar berita ada pondok pesantren di Kabupaten Jember yang diserang oleh masyarakat sekitar.
"Saya tidak tahu apa sebabnya. Tapi aneh kalau ada pondok pesantren kok diserbu masyarakat. Pasti pondoknya aneh itu. Kalau pondoknya tidak aneh, tidak akan diserbu," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, usai meresmikan Rumah Sakit Bina Sehat, Minggu (22/4/2012).
Gus Ipul meminta kepada para pengasuh pesantren untuk melakukan dakwah sesuai aspirasi masyarakat. Pesantren harus berdakwah sesuai dengan perasaan umat.
"Kalau ada ulama berdakwah tapi tak sesuai perasaan masyarakat, apalagi berbeda akidahnya dengan masyarakat, ya jadinya susah," katanya. Pondok pesantren juga hendaknya mengajarkan sesuatu yang jelas secara keilmuan.
Pondok Pesantren Terbuka Robbani diserang oleh puluhan warga, Jumat (21/4/2012) malam. Warga menilai, ponpes itu mengajarkan Islam yang berbeda dari yang dipahami umat Islam di Jember pada umumnya, seperti melarang tahlil. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, kaca-kaca di pondok itu rusak kena lempar benda keras.
Polisi masih mengusut motif di balik penyerangan itu. Namun pengurus Ponpes, Heriyudi, membantah jika pihaknya mengajarkan Islam yang berbeda dan menyimpang. Ponpes tidak melarang tahlil. "Habis salat kita salawatan," katanya kepada wartawan. [wir]
Sumber @ Berita Jatim
"Saya tidak tahu apa sebabnya. Tapi aneh kalau ada pondok pesantren kok diserbu masyarakat. Pasti pondoknya aneh itu. Kalau pondoknya tidak aneh, tidak akan diserbu," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, usai meresmikan Rumah Sakit Bina Sehat, Minggu (22/4/2012).
Gus Ipul meminta kepada para pengasuh pesantren untuk melakukan dakwah sesuai aspirasi masyarakat. Pesantren harus berdakwah sesuai dengan perasaan umat.
"Kalau ada ulama berdakwah tapi tak sesuai perasaan masyarakat, apalagi berbeda akidahnya dengan masyarakat, ya jadinya susah," katanya. Pondok pesantren juga hendaknya mengajarkan sesuatu yang jelas secara keilmuan.
Pondok Pesantren Terbuka Robbani diserang oleh puluhan warga, Jumat (21/4/2012) malam. Warga menilai, ponpes itu mengajarkan Islam yang berbeda dari yang dipahami umat Islam di Jember pada umumnya, seperti melarang tahlil. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, kaca-kaca di pondok itu rusak kena lempar benda keras.
Polisi masih mengusut motif di balik penyerangan itu. Namun pengurus Ponpes, Heriyudi, membantah jika pihaknya mengajarkan Islam yang berbeda dan menyimpang. Ponpes tidak melarang tahlil. "Habis salat kita salawatan," katanya kepada wartawan. [wir]
Sumber @ Berita Jatim
0 komentar:
Posting Komentar