Surabaya(Madura Portal) - Korban jatuh dari lantai dua gedung Diagnostik Center RSUD dr Soetomo ternyata bernama Subiartini (35) asal Magetan tinggal di Sedati Sidoarjo bersama pamannya.
Subiartini menderita depresi diduga mendengar pabriknya PT Indupak akan bangkrut apalagi dia sudah bekerja selama 18 tahun. Infromasi menyebutkan ia kerap berpikir karena karyawan akan dipecat. Tapi, hal itu dibantah oleh Subiarsih (60) ibu korban yang tinggal di Magetan. "Itu gosip mas, anak saya masih kerja,"aku sang ibu korban. Selasa (24/4/2012).
Subiartini mengalami sakit sejak tahun 2005. Namun pihak keluarga merawat sendiri, Subiartini sebenarnya biasa dan sholatnya tekun. "Tapi susahnya, saat kumat, dia (korban) kerap kali mengancam, dengan cara menabrakkan diri ke motor atau kereta," kata paman korban yang engan disebutkan namanya.
Merasa takut melihat aksi nekat korban, lanjut paman korban yang bekerja dirumah sakit. Akhirnya pihak keluarga mengobatkan ke RSUD dr Soetomo.
Tampaknya usaha untuk menyembuhkan korban beakhir tragis. Tapi kalau di ibaratkan (nasi sudah jadi bubur), maka ibu korban hanya bisa pasrah. Apalagi korban waktu di rawat inap diruang psikiatri, hanya dijaga Subiarsih.
Sayangnya kejadian ini tidak diketahui, sebab waktu menjaga, Subiarsih tertidur. Taunya setelah dibangunkan perawat dan Yakin yang berprofesi sebagai sopir, mengetaui ketika tiba dirumah sakit untuk menjenguk.
Yakin sama anak putri semata wanyangnya, bertempat tinggal di Magetan. Kini pukul 15.02 WIB korban yang telah usai dilakukan otopsi diperbolehkan pulang. Rencananya Subiartini akan disemayamkan ke Magetan.[ted]
Sumber @ Berita Jatim
Subiartini menderita depresi diduga mendengar pabriknya PT Indupak akan bangkrut apalagi dia sudah bekerja selama 18 tahun. Infromasi menyebutkan ia kerap berpikir karena karyawan akan dipecat. Tapi, hal itu dibantah oleh Subiarsih (60) ibu korban yang tinggal di Magetan. "Itu gosip mas, anak saya masih kerja,"aku sang ibu korban. Selasa (24/4/2012).
Subiartini mengalami sakit sejak tahun 2005. Namun pihak keluarga merawat sendiri, Subiartini sebenarnya biasa dan sholatnya tekun. "Tapi susahnya, saat kumat, dia (korban) kerap kali mengancam, dengan cara menabrakkan diri ke motor atau kereta," kata paman korban yang engan disebutkan namanya.
Merasa takut melihat aksi nekat korban, lanjut paman korban yang bekerja dirumah sakit. Akhirnya pihak keluarga mengobatkan ke RSUD dr Soetomo.
Tampaknya usaha untuk menyembuhkan korban beakhir tragis. Tapi kalau di ibaratkan (nasi sudah jadi bubur), maka ibu korban hanya bisa pasrah. Apalagi korban waktu di rawat inap diruang psikiatri, hanya dijaga Subiarsih.
Sayangnya kejadian ini tidak diketahui, sebab waktu menjaga, Subiarsih tertidur. Taunya setelah dibangunkan perawat dan Yakin yang berprofesi sebagai sopir, mengetaui ketika tiba dirumah sakit untuk menjenguk.
Yakin sama anak putri semata wanyangnya, bertempat tinggal di Magetan. Kini pukul 15.02 WIB korban yang telah usai dilakukan otopsi diperbolehkan pulang. Rencananya Subiartini akan disemayamkan ke Magetan.[ted]
Sumber @ Berita Jatim
0 komentar:
Posting Komentar