Sampang ( Madura Portal ) - Meski dalam suasana menjalankan ibadah puasa Ribuan warga yang terdiri dari kaum duafa dan para tukang becak, rela antri di bawah terik matahari guna mendapatkan uang Rp 100 ribu dan takjil buka puasa dari bupati Sampang Noer Thjaja, Kamis (9/8/2012).
Hal itu terjadi di duga kelamaan menunggu proses pembagian zakat, Ribuan warga ini nyaris bentrok dengan aparat kerana berusaha menerobos gerbang pendopo. Aksi dorong antara penerima zakat dan puluhan polisi tak terhindarkan.
Lantaran di khawatirkan terjadi korban, polisipun memaksa mendorong mundur ribuan warga dan kaum miskin tersebut untuk keluar dari pendopo, bahkan polisi tak segan mengeluarkan senjata listrik Tun gun (senjata arus tegangan tinggi) guna menakuti warga agar bisa tertib.
Meski sempat terjadi ketegangan dan nyaris ada korban terinjak, aparat yang menjaga proses pembagian zakat tersebut bisa mengendalikan masa. Namun demikian ratusan sandal yang di tinggal pemiliknya beserakan di dalam pendopo," Benar mas, kami mengunakan Tun gun, untuk berjaga-jaga akan tetapi itu hanya untuk menakuti warga," Jelas Heri darsono kasat Shabara Polres Sampang.
Lebih lanjud Heri menambahkan, untuk mengamankan ribuan warga miskin dan tukang becak ini, menerjunkan satu kompi pasukan," untuk mengamankan proses pembagian zakat, kami menerjunkan 100 pasukan," Tandasnya.
Sementara di sela - sela pembagian Zakat siang hari ini Noer thjaja Bupati Sampang, di hadapan para wartawan mengatakan, " ini merupakan agenda tahunan, dan sumber dananya tidak hanya dari bupati namun dari semua dinas menyumbang untuk melaksanakan zakat di bulan ramadhan kali ini," Pungkasnya.
Hal itu terjadi di duga kelamaan menunggu proses pembagian zakat, Ribuan warga ini nyaris bentrok dengan aparat kerana berusaha menerobos gerbang pendopo. Aksi dorong antara penerima zakat dan puluhan polisi tak terhindarkan.
Lantaran di khawatirkan terjadi korban, polisipun memaksa mendorong mundur ribuan warga dan kaum miskin tersebut untuk keluar dari pendopo, bahkan polisi tak segan mengeluarkan senjata listrik Tun gun (senjata arus tegangan tinggi) guna menakuti warga agar bisa tertib.
Meski sempat terjadi ketegangan dan nyaris ada korban terinjak, aparat yang menjaga proses pembagian zakat tersebut bisa mengendalikan masa. Namun demikian ratusan sandal yang di tinggal pemiliknya beserakan di dalam pendopo," Benar mas, kami mengunakan Tun gun, untuk berjaga-jaga akan tetapi itu hanya untuk menakuti warga," Jelas Heri darsono kasat Shabara Polres Sampang.
Lebih lanjud Heri menambahkan, untuk mengamankan ribuan warga miskin dan tukang becak ini, menerjunkan satu kompi pasukan," untuk mengamankan proses pembagian zakat, kami menerjunkan 100 pasukan," Tandasnya.
Sementara di sela - sela pembagian Zakat siang hari ini Noer thjaja Bupati Sampang, di hadapan para wartawan mengatakan, " ini merupakan agenda tahunan, dan sumber dananya tidak hanya dari bupati namun dari semua dinas menyumbang untuk melaksanakan zakat di bulan ramadhan kali ini," Pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar