Sumenep ( Madura Portal ) - Minat petani di Sumenep untuk menanam tembakau sangat tinggi. Akibatnya, luas lahan yang ditanami tembakau sudah melampaui proyeksi lahan tembakau yang ditetapkan pemerintah.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Abdul Gafur, Kamis (26/07/12) menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan hingga awal Juli, lahan yang sudah ditanami tembakau pada musim tanam tahun ini mencapai 23.205 hektar. Sedangkan proyeksi lahan tanam tembakau hanya seluas 20.358 hektar.
"Bisa saja angka real lahan yang ditanami tembakau lebih dari 23.205 hektar. Karena itu masih data sementara sampai awal Juli," katanya.
Abdul Gafur mengungkapkan, minat petani menanam tembakau di Sumenep sangat tinggi, diduga karena tahun lalu panen tembakau sukses. Cuaca mendukung, dan harga jual tembakau tinggi. "Makanya sekarang jadi banyak yang berminat menanam tembakau, dengan harapan akan meraup keuntungan seperti tahun lalu," ujarnya.
Lebih lanjut Abdul Gafur menjelaskan, pihaknya memang tidak mungkin melarang petani menanam tembakau. Namun menurutnya, pembatasan areal tanam tembakau dilakukan pemerintah agar tidak terjadi over produksi yang berujung pada anjloknya harga.
"Dengan proyeksi lahan tanam tembakau di Sumenep seluas 20.358 hektar, estimasi produksinya sebanyak 12.215 ton tembakau. Kalau lahan yang ditanami lebih dari proyeksi yang ditetapkan, berarti kan produksinya juga makin banyak. Ini dikhawatirkan over produksi dan tidak terserap pabrikan," ungkapnya.
Namun Gofur berharap agar tingkat kelebihan produksi pada musim tanam tembakau tahun ini tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjadi over produksi tembakau. "Kasihan para petani tembakau kalau tembakaunya tidak terserap gara-gara kelebihan produksi yang luar biasa, dan akhirnya harganya juga jatuh," pungkasnya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Abdul Gafur, Kamis (26/07/12) menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan hingga awal Juli, lahan yang sudah ditanami tembakau pada musim tanam tahun ini mencapai 23.205 hektar. Sedangkan proyeksi lahan tanam tembakau hanya seluas 20.358 hektar.
"Bisa saja angka real lahan yang ditanami tembakau lebih dari 23.205 hektar. Karena itu masih data sementara sampai awal Juli," katanya.
Abdul Gafur mengungkapkan, minat petani menanam tembakau di Sumenep sangat tinggi, diduga karena tahun lalu panen tembakau sukses. Cuaca mendukung, dan harga jual tembakau tinggi. "Makanya sekarang jadi banyak yang berminat menanam tembakau, dengan harapan akan meraup keuntungan seperti tahun lalu," ujarnya.
Lebih lanjut Abdul Gafur menjelaskan, pihaknya memang tidak mungkin melarang petani menanam tembakau. Namun menurutnya, pembatasan areal tanam tembakau dilakukan pemerintah agar tidak terjadi over produksi yang berujung pada anjloknya harga.
"Dengan proyeksi lahan tanam tembakau di Sumenep seluas 20.358 hektar, estimasi produksinya sebanyak 12.215 ton tembakau. Kalau lahan yang ditanami lebih dari proyeksi yang ditetapkan, berarti kan produksinya juga makin banyak. Ini dikhawatirkan over produksi dan tidak terserap pabrikan," ungkapnya.
Namun Gofur berharap agar tingkat kelebihan produksi pada musim tanam tembakau tahun ini tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjadi over produksi tembakau. "Kasihan para petani tembakau kalau tembakaunya tidak terserap gara-gara kelebihan produksi yang luar biasa, dan akhirnya harganya juga jatuh," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar