Jombang (Madura Portal) - Hanya karena tidak dikasih uang saat memalak, Marji'i (22), preman kampung asal Desa Bulurejo Kecamatan Diwek berbuat nekat. Ia membacokkan sebilang parang ke tangan Umi Latifah (21). Namun apes bagi Marji'i, ia berhasil dibekuk polisi usai menjalankan aksinya.
"Korban saya bacok pada bagian tangan. Karena saat meminta uang saya tidak dikasih. Sedangkan, senjata tajam yang saya gunakan, saya buang ke kebun tebu," kata Marji'i usai menjalani pemeriksaan, Rabu (6/6/2012).
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Widodo, aksi penganiayaan itu bermula ketika Marji'i bersama dengan seorang temannya nongkrong di pinggir Jalan Raya Pengkol Desa Ceweng Diwek.
Tak lama kemudian, Umi Latifah melintas dengan mengendarai sepeda motor. Tanpa alasan yang jelas, pelaku menghentikan korbannya. Selanjutnya, ia meminta uang sembari membentak korban. Karena tak punya uang, Umi tidak mengabulkan permintaan pelaku.
Nah, dari situlah emosi Marji'i terpantik. Sejurus kemudian, preman kampung ini mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya. Senjata itu ia sabetkan ke lengan korban. Usai menganiaya korban, pemuda berkulit legam ini langsung berlalu.
Dengan lengan terluka, Umi kemudian melaporkan kejadian yang ia alami ke Polsek setempat. "Tidak lebih dari 12 jam, pelaku berhasil kita bekuk. Sedangkan seorang teman tersangka masih buron," ujar Widodo.
"Korban saya bacok pada bagian tangan. Karena saat meminta uang saya tidak dikasih. Sedangkan, senjata tajam yang saya gunakan, saya buang ke kebun tebu," kata Marji'i usai menjalani pemeriksaan, Rabu (6/6/2012).
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Widodo, aksi penganiayaan itu bermula ketika Marji'i bersama dengan seorang temannya nongkrong di pinggir Jalan Raya Pengkol Desa Ceweng Diwek.
Tak lama kemudian, Umi Latifah melintas dengan mengendarai sepeda motor. Tanpa alasan yang jelas, pelaku menghentikan korbannya. Selanjutnya, ia meminta uang sembari membentak korban. Karena tak punya uang, Umi tidak mengabulkan permintaan pelaku.
Nah, dari situlah emosi Marji'i terpantik. Sejurus kemudian, preman kampung ini mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya. Senjata itu ia sabetkan ke lengan korban. Usai menganiaya korban, pemuda berkulit legam ini langsung berlalu.
Dengan lengan terluka, Umi kemudian melaporkan kejadian yang ia alami ke Polsek setempat. "Tidak lebih dari 12 jam, pelaku berhasil kita bekuk. Sedangkan seorang teman tersangka masih buron," ujar Widodo.
Sumber : berotajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar