
Sumenep ( Madura Portal ) - Aksi unjuk rasa di dalam kampus Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Rabu (20/06/12), berlangsung ricuh. Sesama mahasiswa terlibat adu jotos.
Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa itu merupakan penolakan pembentukan panitia pemilihan presiden mahasiswa. Sejumlah mahasiswa berusaha membubarkan musyawarah mahasiswa yang berlangsung di gedung Graha Unija.
Para pengunjuk rasa berusaha menerobos masuk ke dalam gedung, tempat berlangsungnya musyawarah mahasiswa. Namun mereka dihalang-halangi panitia. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong dan adu jotos antara panitia pelaksana dan pengunjuk rasa. Bahkan para mahasiswa pengunjuk rasa mengusir para peserta musyawarah mahasiswa dan menendang kursi. Poster bertuliskan musyawarah mahasiswa pun dirobek, sebagai bentuk penolakan terhadap musyawarah tersebut. "Kami menolak musma, musyawarah mahasiswa karena prosesnya cacat hukum, dan tidak sesuai mekanisme. Pembentukan kepanitiaan ini harusnya wewenang dewan legislatif mahasiswa!" protes Zainullah, korlap aksi mahasiswa penentang musma.
Menurutnya, ada ketidaktransparanan dalam pembentukan kepanitiaan tersebut. Yang seharusnya dilakukan Dewan Legislatif mahasiswa, ternyata justru dilakukan mahasiswa lain. "Kami tidak mempersoalan BEM yang expired, tapi seharusnya BEM koordinasi dengan dewan legislatif mahasiswa. Tapi saat ini tidak. Ini yang kami persoalkan," katanya.
Zainullah menuntut agar pembentukan kepanitian pemilihan presiden mahasiswa tersebut dirombak ulang. "Selama tidak dirombak, maka kami akan terus berunjuk rasa. Dan kami jamin, pemilihan presiden mahasiswa tidak akan pernah terlaksana, sampai pembentukan panitianya transparan dan sesuai prosedur," tandasnya.
Sumber : beritajatim.com
Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa itu merupakan penolakan pembentukan panitia pemilihan presiden mahasiswa. Sejumlah mahasiswa berusaha membubarkan musyawarah mahasiswa yang berlangsung di gedung Graha Unija.
Para pengunjuk rasa berusaha menerobos masuk ke dalam gedung, tempat berlangsungnya musyawarah mahasiswa. Namun mereka dihalang-halangi panitia. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong dan adu jotos antara panitia pelaksana dan pengunjuk rasa. Bahkan para mahasiswa pengunjuk rasa mengusir para peserta musyawarah mahasiswa dan menendang kursi. Poster bertuliskan musyawarah mahasiswa pun dirobek, sebagai bentuk penolakan terhadap musyawarah tersebut. "Kami menolak musma, musyawarah mahasiswa karena prosesnya cacat hukum, dan tidak sesuai mekanisme. Pembentukan kepanitiaan ini harusnya wewenang dewan legislatif mahasiswa!" protes Zainullah, korlap aksi mahasiswa penentang musma.
Menurutnya, ada ketidaktransparanan dalam pembentukan kepanitiaan tersebut. Yang seharusnya dilakukan Dewan Legislatif mahasiswa, ternyata justru dilakukan mahasiswa lain. "Kami tidak mempersoalan BEM yang expired, tapi seharusnya BEM koordinasi dengan dewan legislatif mahasiswa. Tapi saat ini tidak. Ini yang kami persoalkan," katanya.
Zainullah menuntut agar pembentukan kepanitian pemilihan presiden mahasiswa tersebut dirombak ulang. "Selama tidak dirombak, maka kami akan terus berunjuk rasa. Dan kami jamin, pemilihan presiden mahasiswa tidak akan pernah terlaksana, sampai pembentukan panitianya transparan dan sesuai prosedur," tandasnya.
Sumber : beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar