Sampang (Madura Portal) - Ratusan warga Desa Ragung Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang Madura kembali menggeruduk dan mengusir pekerja perluasan lahan pegaraman oleh PT Garam.
Kali ini warga mengusir pekerja pembuatan tanggul atau pembatas lahan pegaraman yang di kerjakan oleh warga Desa Pengarengan yang tak lain adalah warga Desa tetangganya sendiri. " Kemarin kami sudah mengusir bego, kali ini PT Garam mempekerjakan warga tetangga kami, ini namanya mau mengadu warga antar desa,"ujar Hisam salah satu tokoh masyarakat Desa Ragung.
Tak hanya itu, warga Desa Ragung juga meminta pihak PT Garam menemuai massa, kendati demikian, tak satupun perwakilan PT Garam yang datang ke lokasi perluasan lahan PT Garam di Desa Ragung. "Kami meminta PT Garam menghentikan perluasan lahannya, apalagi lahan ini dekat dengan pemukiman, kami khawatir lingkungan kami rusak dan menjadi asin semua,"teriak warga.
Lantaran para pekerja PT Garam tak segera meningalkan lokasi, kericuhan nyaris terjadi. Warga Desa Ragung sepakat tidak meninggalkan tambak pegaraman sebelum para pekerja PT Garam juga meninggalkan lokasi.
Aksi pengusiran pekerja perluasan lahan pegaraman tersebut mendapat pengamanan extra ketat dari aparat kepolisian Sampang, ratusan personil yang di pimpin kompol Sujono Wakpolres Sampang berhasil mengendalikan emosi warga yang nyaris terjadinya bentrok antar Desa itu.
"Kami meminta kepada kedua belah pihak untuk segera meninggalkan lokasi bersama - sama. Mereka itu warga Desa kalian yang di kerjakan oleh PT Garam. Saya minta kalian jangan Sampai terprovokasi situasi. Kami akan mengupayakan untuk melakukan pertemuan dengan pihak PT Garam," ujar Kompol Sujono di hadapan warga Desa Ragung.
Aksi pengusiran tersebut akhirnya berhasil setelah para pekerja meniggalkan lokasi perluasan lahan milik PT Garam pegaraman III. Sementara Ratusan warga Desa Ragung juga membubarkan diri dengan tertib.[sar/ted]
Kali ini warga mengusir pekerja pembuatan tanggul atau pembatas lahan pegaraman yang di kerjakan oleh warga Desa Pengarengan yang tak lain adalah warga Desa tetangganya sendiri. " Kemarin kami sudah mengusir bego, kali ini PT Garam mempekerjakan warga tetangga kami, ini namanya mau mengadu warga antar desa,"ujar Hisam salah satu tokoh masyarakat Desa Ragung.
Tak hanya itu, warga Desa Ragung juga meminta pihak PT Garam menemuai massa, kendati demikian, tak satupun perwakilan PT Garam yang datang ke lokasi perluasan lahan PT Garam di Desa Ragung. "Kami meminta PT Garam menghentikan perluasan lahannya, apalagi lahan ini dekat dengan pemukiman, kami khawatir lingkungan kami rusak dan menjadi asin semua,"teriak warga.
Lantaran para pekerja PT Garam tak segera meningalkan lokasi, kericuhan nyaris terjadi. Warga Desa Ragung sepakat tidak meninggalkan tambak pegaraman sebelum para pekerja PT Garam juga meninggalkan lokasi.
Aksi pengusiran pekerja perluasan lahan pegaraman tersebut mendapat pengamanan extra ketat dari aparat kepolisian Sampang, ratusan personil yang di pimpin kompol Sujono Wakpolres Sampang berhasil mengendalikan emosi warga yang nyaris terjadinya bentrok antar Desa itu.
"Kami meminta kepada kedua belah pihak untuk segera meninggalkan lokasi bersama - sama. Mereka itu warga Desa kalian yang di kerjakan oleh PT Garam. Saya minta kalian jangan Sampai terprovokasi situasi. Kami akan mengupayakan untuk melakukan pertemuan dengan pihak PT Garam," ujar Kompol Sujono di hadapan warga Desa Ragung.
Aksi pengusiran tersebut akhirnya berhasil setelah para pekerja meniggalkan lokasi perluasan lahan milik PT Garam pegaraman III. Sementara Ratusan warga Desa Ragung juga membubarkan diri dengan tertib.[sar/ted]
Sumber : beritajatim.com
ih tetangga desa aj nggk akur..
BalasHapus