Sumenep (Madura Portal) - Petani di Sumenep mulai bersiap-siap menjelang datangnya musim tanam garam. Sejumlah petani mulai memperbaiki lahan pegaraman dengan mengeringkan sisa-sisa air hujan, dan mengeruk lahan. Para petani garam juga mulai membuat saluran irigasi. Bahkan kincir angin yang biasa digunakan sebagai penggerak air di lahan garam juga sudah mulai diperbaiki.
Salah satu petani garam, Suwarno (50), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Senin (14/05/12) menjelaskan, saat ini pihaknya terfokus pada perbaikan dan pengeringan lahan yang basah diguyur hujan. "Jadi nanti ketika masuk masa tanam garam, kami sudah bisa langsung bekerja maksimal, karena lahan sudah siap ditanami," katanya.
Suwarno mengungkapkan, saat ini memang ada sebagian petani yang sudah melakukan penanaman. Namun belum ada yang jadi garam, karena masih diguyur hujan. "Makanya sebagian besar petani belum berani melakukan tanam garam, karena masih turun hujan," ujarnya.
Suwarno menuturkan, saat ini petani masih khawatir dengan cuaca yang tidak menentu. Meskipun sudah masuk musim kemarau, namun masih sering turun hujan. "Kalau memaksa nanam, terus hujan turun, ya pasti garamnya tidak akan bagus kualitasnya. Makanya kami masih menunggu cuaca normal dan tidak ada hujan," terangnya.
Ia belum bisa memastikan, kapan kira-kira akan masuk masa tanam garam, karena sangat bergantung kepada kondisi cuaca. "Biasanya akhir bulan Mei, petani sudah bisa tanam garam. Ya mudah-mudahan saja akhir bulan ini sudah tidak ada lagi hujan, jadi kami bisa segera tanam," harapnya. [tem/but]
Salah satu petani garam, Suwarno (50), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Senin (14/05/12) menjelaskan, saat ini pihaknya terfokus pada perbaikan dan pengeringan lahan yang basah diguyur hujan. "Jadi nanti ketika masuk masa tanam garam, kami sudah bisa langsung bekerja maksimal, karena lahan sudah siap ditanami," katanya.
Suwarno mengungkapkan, saat ini memang ada sebagian petani yang sudah melakukan penanaman. Namun belum ada yang jadi garam, karena masih diguyur hujan. "Makanya sebagian besar petani belum berani melakukan tanam garam, karena masih turun hujan," ujarnya.
Suwarno menuturkan, saat ini petani masih khawatir dengan cuaca yang tidak menentu. Meskipun sudah masuk musim kemarau, namun masih sering turun hujan. "Kalau memaksa nanam, terus hujan turun, ya pasti garamnya tidak akan bagus kualitasnya. Makanya kami masih menunggu cuaca normal dan tidak ada hujan," terangnya.
Ia belum bisa memastikan, kapan kira-kira akan masuk masa tanam garam, karena sangat bergantung kepada kondisi cuaca. "Biasanya akhir bulan Mei, petani sudah bisa tanam garam. Ya mudah-mudahan saja akhir bulan ini sudah tidak ada lagi hujan, jadi kami bisa segera tanam," harapnya. [tem/but]
Sumber : beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar