Home » , » Program Pemulangan PSK : Kalau Dolly Tutup, Saya Bisa Cepat Bertobat

Program Pemulangan PSK : Kalau Dolly Tutup, Saya Bisa Cepat Bertobat

Written By Admin on Minggu, 27 Mei 2012 | 04.35

Surabaya (Madura Portal) - "Sejak tiga tahun terakhir ini sudah ada 7 wisma dari 58 wisma di gang Dolly ini yang terpaksa harus gulung tikar. Lambat laun Dolly pasti akan tutup sendiri. Kalau Dolly tutup, saya bisa cepat bertobat," tutur Saka, pengelola empat wisma di Dolly kepada beritajatim.com.

Jumlah wisma yang terus menurun itu juga dibarengi dengan jumlah PSK yang berkurang. Pada tahun 2010, jumlah PSK tercatat mencapai 3000 orang PSK utuk lokalisasi Dolly dan Jarak. Kemudian pada tahun 2011 menurun menjadi 2500 orang PSK. Saat ini pada tahun 2012, untuk Dolly saja masih tersisa 580 orang PSK tersebar di 51 wisma.

Versi Lurah Putat Jaya Kecamatan Sawahan, Bambang Hartono, saat ini PSK di Dolly tersisa 594 orang dan berada di 52 wisma. Mereka berkurang karena banyak PSK yang sudah alih profesi dan berumah tangga, jadi bukan karena ditutup pemerintah.

Saka mengungkapkan kemarahannya, jika Dolly dibilang sebagai sarang HIV/AIDS. Ini karena seminggu sekali diadakan tes kesehatan bagi PSK. Tamu pria hidung belang yang datang juga wajib pakai 'helm pengaman' alias kondom. "Kalau nggak mau kondoman, lebih baik di-cancel. Saya pikirkan kesehatan anak buah saya. Meskipun tamu memberi tips besar, saya larang anak buah saya melayaninya," tuturnya.

Sarang HIV/AIDS, menurut dia, bukan di Dolly. Tapi penyebar virus mematikan itu justru adalah PSK pinggir jalan di kawasan Jalan Diponegoro dan Panglima Sudirman (Bambu Runcing) Surabaya. "Dolly tidak pernah ditemukan PSK terjangkit HIV/AIDS," ungkapnya sambil menantang LSM yang sering menyebut Dolly sarang AIDS agar menunjukkan data akurat.

PSK yang beroperasi di jalanan membuat kesehatan PSK tidak terkontrol. Termasuk pertimbangan untuk mensejahterakan kehidupan para PSK. "Siapa sih ada perempuan yang ingin bercita-cita jadi PSK. Bersihkan dulu PSK liar di jalanan, baru pemerintah menutup lokalisasi," imbuhnya.

PSK atau WTS yang mau dipulangkan dengan uang saku Rp 3 juta dari pemprov itu, memang PSK yang berusia sudah di atas 37 tahun dan tidak layak jual dan dipulangkan.

Surabaya jangan disamakan dengan kota terpencil seperti Blitar yang lokalisasinya ditutup. Mereka PSK daerah banyak yang mantan buangan dari Dolly. "Ada PSK yang alih profesi jadi tukang bakso di Kepanjen Malang, tapi rombong bakso dijual dan kembali jadi PSK di Nganjuk seminggu kemudian. Ada juga yang sekarang mangkal di kawasan rel Jagir Wonokromo. Program pemulangan PSK itu tak akan efektif, kalau pemerintah tak mengawasi secara serius," tukasnya.

Saka menyatakan mereka yang terpaksa menjadi PSK karena berbagai macam faktor. Seperti, ditelantarkan suaminya, suami meninggal, faktor ekonomi, anak tunggal, tidak berpendidikan, dan orang tuanya sakit keras seperti stroke.

"Tidak ada cewek yang bercita-cita jadi PSK dan ingin dilahirkan sebagai PSK. Kalau ada anak buah saya yang ingin dinikahi tamu, saya ikhlas. Saya serahkan keputusannya pada orang tua PSK bersangkutan dan teken perjanjian disaksikan RT/RW," katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh beritajatim.com, Jatim ternyata menjadi provinsi yang memiliki banyak lokalisasi. Tercatat ada 47 tempat pelacuran yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Jatim.

Dari 47 lokalisasi itu terdapat 1.037 orang mucikari dan 7.127 wanita tuna susila (WTS). Jumlah terbanyak ada di Surabaya dengan 6 lokalisasi, 534 mucikari dan 2.321 WTS. Atau sekitar 30 persen dari seluruh total jumlah WTS yang ada di Jatim.

Kondisi ini tentu ironis. Mengingat, Jatim termasuk basis organisasi keagamaan. Setidaknya ada 6.003 pondok pesantren dengan 888.211 santri di provinsi ini. Dari 38 juta penduduknya, 96,76 persennya adalah muslim.

Apalagi, lokalisasi tempat pelacuran itu dikembangbiakkan selalu diiringi efek domino. Sebut saja peredaran narkoba, minuman keras, perjudian, penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan meningkatnya tindak kriminalitas.


Sumber : beritajatim.com
Share this article :

1 komentar:

  1. kayaknya bukan pemulangan deh,, tapi mo di pindah ke pesantren. kalo ga salah namanya Pesantren Ad-Douliyah :)

    kiss me back:
    Dampak dari Penguin Update

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MADURA PORTAL NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger