Madura Portal - Padatnya jadwal pertandingan Indonesian Premier League (IPL) dan Piala Indonesia selama April ini, mulai terasa dampaknya bagi pemain PSM Makassar. Satu persatu pemainnya harus mendapat perawatan ekstra karena mengalami kelelahan serta beberapa yang cedera.
Betapa tidak, pemain tidak memiliki masa jeda yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh. Setelah melawan Persijap, beberapa pemain melakukan perjalanan panjang menggunakan bus ke Madiun untuk menantang Madiun Putra. Hanya berselang tiga hari PSM kembali bertanding melawan Persibo Bojonegoro.
Setelah bertanding habis-habisan melawan Persibo di Stadion Mattoangin, Minggu (15/4) malam, Andi Oddang dkk tidak langsung diliburkan. Pelatih Petar Segrt langsung menginstruksikan untuk latihan pagi sebagai persiapan melawan Madiun Putra pada leg kedua Piala Indonesia, Rabu, (18/4).
Usai meladeni Madiun Putra, tim Ayam Jantan dari Timur rencananya langsung berangkat ke Medan pada pagi harinya untuk melawan PSMS Medan dalam lanjutan IPL, Sabtu (21/4).
Kiper utama PSM Makassar, Deny Marsel, mengeluh kelelahan dan menderita demam. "Badan lemas semua, kepala sakit," tulis Deny di status BBM miliknya. Karena kondisi tersebut, Deny tidak mengikuti latihan pagi yang digelar di lapangan Karebosi, Senin (16/4). Dia mendapat perawatan intensif dari dokter Indra Cuandy.
Selain Deny, Hendra Wijaya juga terkenal flu. Rupanya, selain kelelahan karena jadwal yang padat, kondisi cuaca di Makassar yang sudah memasuki pergantian musim ikut berpengaruh pada kondisi pemain PSM.
Bukan hanya kelelahan, pemain PSM mulai bertumbangan karena cedera. Setelah Kwon Jun, Achmad Hisyam Tolle dan I Made Dwi Aryadana yang mesti menepi sementara.
Tolle mengalami retak pada tangan kanannya. Sedangkan Made menderita cedera di betis kirinya. Cedera itu diperoleh ketika PSM jumpa Madiun Putra pada leg pertama Piala Indonesia di Stadion Wilis Madiun, Kamis (12/4).
"Ini sangat melelahkan. Dalam 12 hari main lima kali. Harusnya PSSI bisa mengatur dengan baik kondisi ini. Tetapi, inilah risiko sepakbola dan kita harus terima," lanjut pelatih asal Kroasia itu.
"Masalah besar buat kami, karena PSSI membuat jadwal yang sangat memberatkan tim kami. Semua pemain tentu merasa kelelahan. Harusnya PSSI bisa membuat jadwal yang lebih baik lagi," katanya. (nda/dzi)
Betapa tidak, pemain tidak memiliki masa jeda yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh. Setelah melawan Persijap, beberapa pemain melakukan perjalanan panjang menggunakan bus ke Madiun untuk menantang Madiun Putra. Hanya berselang tiga hari PSM kembali bertanding melawan Persibo Bojonegoro.
Setelah bertanding habis-habisan melawan Persibo di Stadion Mattoangin, Minggu (15/4) malam, Andi Oddang dkk tidak langsung diliburkan. Pelatih Petar Segrt langsung menginstruksikan untuk latihan pagi sebagai persiapan melawan Madiun Putra pada leg kedua Piala Indonesia, Rabu, (18/4).
Usai meladeni Madiun Putra, tim Ayam Jantan dari Timur rencananya langsung berangkat ke Medan pada pagi harinya untuk melawan PSMS Medan dalam lanjutan IPL, Sabtu (21/4).
Kiper utama PSM Makassar, Deny Marsel, mengeluh kelelahan dan menderita demam. "Badan lemas semua, kepala sakit," tulis Deny di status BBM miliknya. Karena kondisi tersebut, Deny tidak mengikuti latihan pagi yang digelar di lapangan Karebosi, Senin (16/4). Dia mendapat perawatan intensif dari dokter Indra Cuandy.
Selain Deny, Hendra Wijaya juga terkenal flu. Rupanya, selain kelelahan karena jadwal yang padat, kondisi cuaca di Makassar yang sudah memasuki pergantian musim ikut berpengaruh pada kondisi pemain PSM.
Bukan hanya kelelahan, pemain PSM mulai bertumbangan karena cedera. Setelah Kwon Jun, Achmad Hisyam Tolle dan I Made Dwi Aryadana yang mesti menepi sementara.
Tolle mengalami retak pada tangan kanannya. Sedangkan Made menderita cedera di betis kirinya. Cedera itu diperoleh ketika PSM jumpa Madiun Putra pada leg pertama Piala Indonesia di Stadion Wilis Madiun, Kamis (12/4).
"Ini sangat melelahkan. Dalam 12 hari main lima kali. Harusnya PSSI bisa mengatur dengan baik kondisi ini. Tetapi, inilah risiko sepakbola dan kita harus terima," lanjut pelatih asal Kroasia itu.
"Masalah besar buat kami, karena PSSI membuat jadwal yang sangat memberatkan tim kami. Semua pemain tentu merasa kelelahan. Harusnya PSSI bisa membuat jadwal yang lebih baik lagi," katanya. (nda/dzi)
0 komentar:
Posting Komentar