Home » » Bocoran Kunci Jawaban UN SMA, Benar atau Bagaimana??

Bocoran Kunci Jawaban UN SMA, Benar atau Bagaimana??

Written By Admin on Minggu, 15 April 2012 | 05.00

Surabaya (Madura Portal) - Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jatim meragukan kebenaran informasi yang menyebutkan adanya peredaran kunci jawaban ujian nasional (UN) SMA/SMK sederajat lewat short message service (SMS).

Hal ini terkait dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban UN SMA di beberapa daerah, seperti di Jombang dan Situbondo pada Minggu (15/4/2012) hari ini. "Saya tidak mau bicara terkait bocornya jawaban UN di beberapa daerah. Kebenaran informasi itu masih perlu dikaji dan ditelusuri kebenarannya. Saya masih belum dilapori dari daerah," kata Kadispendik Jatim Harun ketika menghubungi beritajatim.com, Minggu (15/4/2012) petang.

Menurut Harun, isu kebocoran soal dan kunci jawaban UN itu hampir setiap tahun terjadi di Jatim. "Mungkin saja ada pihak-pihak yang ingin mengacau pelaksanaan UN di Jatim, dengan mengedarkan bocoran jawaban UN itu lewat SMS," tuturnya.

Pihaknya meragukan atau sangsi atas kebenaran jawaban UN yang bocor di beberapa daerah itu. Ini karena sistim keamanan yang diterapkan telah melibatkan banyak pihak, mulai dari kepolisian, perguruan tinggi, LSM dan tim pengawas dari masing-masing Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Jatim. "Untuk itu, kami menegaskan sangat kecil kemungkinan soal UN itu bocor atau beredarnya kunci jawaban UN itu," ujarnya.

Pihaknya menyarankan agar siswa dan walimurid tidak percaya dengan isu beredarnya bocoran kunci jawaban atau naskah soal UN. Kedua, belajar dan mengerjakan soal dengan baik. Ketiga, siswa harus berdoa supaya mendapat nilai baik dalam UN.

Diberitakan sebelumnya, dimintai tanggapannya menjelang UN, Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku optimis, tingkat kelulusan siswa di Jatim mencapai 99 persen. "Saya juga ikut berdoa dan optimis kelulusan bisa mencapai 99 persen," imbuhnya.

Pihaknya juga minta siswa di Jatim peserta UN untuk mengikuti ketentuan yang ada. Termasuk belajar dengan tertib dan terjadwal. Tanpa harus mengikuti pola pikir mistik, seperti meminta jampi-jampi ke dukun. "Karena itu sangat tidak tepat. Wong dia sendiri (dukun, red) belum tentu bisa mendoakan dirinya sendiri," pungkasnya. [tok/ted]
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MADURA PORTAL NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger