Sumenep ( Madura Portal ) - Setelah sekitar dua bulan kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) milik PT Sumekar tidak beroperasi dengan dalih tidak ada BBM, Rabu (11/07/12), kapal tersebut berlayar dengan lintasan Kalianget - Kangean - Sapeken. Tak urung, kapal tersebut diserbu ratusan penumpang.
Yustina, salah satu penumpang kapal menuturkan, dirinya sudah berada di pelabuhan sejak Senin (09/07/12) lalu. "Saya mau pulang ke Kangean. Bolak-balik gak dapat tiket, kehabisan terus. Sekarang saya mau ikut kapal Sumekar," katanya.
Sedangkan Saiful Anwar, penumpang yang lain mengeluhkan mahalnya harga tiket ke Sapeken hingga dua kali lipat. "Biasanya ke Sapeken itu Rp 38 ribu. Sekarang kok harganya Rp 87 ribu?" ujarnya mempertanyakan.
Sementara Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Sumenep, Hargoto menjelaskan, harga tiket kapal tersebut bukan dinaikkan, namun karena kapal tersebut merupakan kapal regular, bukan perintis.
"Kalau yang katanya tarifnya murah itu kapal perintis, dapat subsidi dari Pemerintah. Kalau kapal Dharma Bahari Sumekar itu kan kapal reguler. Otomatis tarifnya memang beda. Jadi bukan sengaja dinaikkan sekarang ini," terangnya.
Sementara Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik mengatakan, pihaknya menyiapkan subsidi Rp 25 juta untuk kapal Dharma Bahari Sumekar setiap kali berangkat. "Direncanakan dalam satu minggu tiga kali berangkat. Subsidi ini sudah disetujui DPRD," terangnya.
Pelayaran lintasan Kalianget - Kangean selama Kapal Dharma Bahari Sumekar tidak beroperasi, hanya dilayani Kapal Ekspress Bahari 3C. Sedangkan pelayaran ke Pulau Sapeken hanya menggantungkan pada kapal perintis, Sabuk Nusantara, dengan jadual pelayaran dua minggu sekali.
Sumber : beritajatim.com
Yustina, salah satu penumpang kapal menuturkan, dirinya sudah berada di pelabuhan sejak Senin (09/07/12) lalu. "Saya mau pulang ke Kangean. Bolak-balik gak dapat tiket, kehabisan terus. Sekarang saya mau ikut kapal Sumekar," katanya.
Sedangkan Saiful Anwar, penumpang yang lain mengeluhkan mahalnya harga tiket ke Sapeken hingga dua kali lipat. "Biasanya ke Sapeken itu Rp 38 ribu. Sekarang kok harganya Rp 87 ribu?" ujarnya mempertanyakan.
Sementara Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Sumenep, Hargoto menjelaskan, harga tiket kapal tersebut bukan dinaikkan, namun karena kapal tersebut merupakan kapal regular, bukan perintis.
"Kalau yang katanya tarifnya murah itu kapal perintis, dapat subsidi dari Pemerintah. Kalau kapal Dharma Bahari Sumekar itu kan kapal reguler. Otomatis tarifnya memang beda. Jadi bukan sengaja dinaikkan sekarang ini," terangnya.
Sementara Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik mengatakan, pihaknya menyiapkan subsidi Rp 25 juta untuk kapal Dharma Bahari Sumekar setiap kali berangkat. "Direncanakan dalam satu minggu tiga kali berangkat. Subsidi ini sudah disetujui DPRD," terangnya.
Pelayaran lintasan Kalianget - Kangean selama Kapal Dharma Bahari Sumekar tidak beroperasi, hanya dilayani Kapal Ekspress Bahari 3C. Sedangkan pelayaran ke Pulau Sapeken hanya menggantungkan pada kapal perintis, Sabuk Nusantara, dengan jadual pelayaran dua minggu sekali.
Sumber : beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar