Pamekasan ( Madura Portal ) - Pengakuan mengejutkan datang dari puluhan ibu-ibu yang merupakan warga Perumahan Tlanakan Indah, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Bagaimana tidak, saat datang mengadukan nasibnya karena matinya air PDAM selama 1-2 tahun ke Komisi B DPRD Pamekasan, ada pernyataan yang tidak lasim di dengar.
"Terus terang, tiap malam Jum'at saya tidak bisa melayani permintaan suami. Saya bilang, bagaimana bisa melayani suami. Ke-esokan harinya saya mau mandi dengan air dari mana," kata Suhartatik di depan anggota dewan, Kamis (12/7/2012).
Diakuinya, meski telah beberapa kali melayangkan protes kepada PDAM, namun hingga saat ini tidak ada langkah kongkrit yang diambil. Apalagi, kata Suhartatik, setiap bulannya ia tetap membayar. "Kenapa saya bayar meski mati, karena takut diputus," ujarnya.
"Harusnya PDAM bisa membeikan hak kami, sebab kewajiban untuk membayar telah kami penuhi," tambah Suhartatik.
Ditambahkan, alasan yang diutaran PDAM klasik. Tidak adanya air yang mengalir ke rumah-rumah mereka diakui PDAM dengan berbagai alasan, seperti mesin rusak, voltase turun dan debit air rendah.
Untuk itu, pihaknya meminta agar PDAM cepat mengambil sikap atas derita warga perumahan Tlanakan Indah.
Sebelumnya, belasan ibu rumah tangga dari perumahan Tlanakan Indah ramai-ramai menggeruduk kantor PDAM Tlanakan.
Saat itu, kedatangan ibu-ibu itu diterima oleh Manajer PDAM Pamekasan, Iskandar. Ia berjanji akan menyampaikan keluhan para pelanggan PDAM yang tinggal di perumahan Tlanakan Indah ke atasannya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Achmadi, mengaku akan segera menindaklanjuti keluhan warga Perumahan Tlanakan Indah. Secara khusus, kata Hosnan, akan mengawal permasalahan ini. "Kami akan mencari solusinya. Kami memang jauh hari menginginkan agar PDAM bisa sehat, baik SDM dan pelayanannya," pungkasnya.
"Terus terang, tiap malam Jum'at saya tidak bisa melayani permintaan suami. Saya bilang, bagaimana bisa melayani suami. Ke-esokan harinya saya mau mandi dengan air dari mana," kata Suhartatik di depan anggota dewan, Kamis (12/7/2012).
Diakuinya, meski telah beberapa kali melayangkan protes kepada PDAM, namun hingga saat ini tidak ada langkah kongkrit yang diambil. Apalagi, kata Suhartatik, setiap bulannya ia tetap membayar. "Kenapa saya bayar meski mati, karena takut diputus," ujarnya.
"Harusnya PDAM bisa membeikan hak kami, sebab kewajiban untuk membayar telah kami penuhi," tambah Suhartatik.
Ditambahkan, alasan yang diutaran PDAM klasik. Tidak adanya air yang mengalir ke rumah-rumah mereka diakui PDAM dengan berbagai alasan, seperti mesin rusak, voltase turun dan debit air rendah.
Untuk itu, pihaknya meminta agar PDAM cepat mengambil sikap atas derita warga perumahan Tlanakan Indah.
Sebelumnya, belasan ibu rumah tangga dari perumahan Tlanakan Indah ramai-ramai menggeruduk kantor PDAM Tlanakan.
Saat itu, kedatangan ibu-ibu itu diterima oleh Manajer PDAM Pamekasan, Iskandar. Ia berjanji akan menyampaikan keluhan para pelanggan PDAM yang tinggal di perumahan Tlanakan Indah ke atasannya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Achmadi, mengaku akan segera menindaklanjuti keluhan warga Perumahan Tlanakan Indah. Secara khusus, kata Hosnan, akan mengawal permasalahan ini. "Kami akan mencari solusinya. Kami memang jauh hari menginginkan agar PDAM bisa sehat, baik SDM dan pelayanannya," pungkasnya.
Sumber : beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar