Home » , » Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu Kurangi Ukuran

Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tahu Kurangi Ukuran

Written By Admin on Senin, 30 Juli 2012 | 23.53

Harga kedelai, kurangi ukuran tahu
Sumenep ( Madura Portal ) - Para pengrajin tahu di Sumenep mulai menjerit akibat meroketnya harga kedelai dalam dua bulan terakhir. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang terpaksa gulung tikar.

Salah satu pengrajin tahu di Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sadriman, Senin (30/07/12) menuturkan, tingginya harga kedelai saat ini membuat penghasilannya turun 50 persen. Menurutnya, saat harga kedelai Rp 600 ribu per kuintal, maka untuk produksi tahu dari satu kwintal kedelai, dirinya mendapatkan hasil Rp 250 ribu. Namun setelah harga kedelai naik menjadi Rp 800 ribu per kwintal, penghasilannya menjadi Rp 125 ribu.

"Pengasilan kami turun 50 persen, karena mahalnya harga kedelai. Dari hasil Rp 125 ribu per kuintal itu, masih harus dipotong ongkos untuk pekerja. Makanya tidak heran kalau banyak pengrajin tahu yang gulung tikar, karena tidak sebandingnya biaya produksi dan hasil yang didapat," ungkapnya.

Sadriman yang memulai usahanya sejak 2002 lalu, mengaku tidak mungkin menaikkan harga jual tahu, karena beresiko dijauhi pembeli. Satu-satunya jalan adalah dengan mengurangi ketebalan tahu yang dibuatnya.

"Kalau saya naikkan harga, pembeli bisa lari. Akhirnya ya ketebalan cetakan dan bahan kedelainya saya kurangi. Kalau sebelumnya setiap papan ukuran 148 cm itu butuh 2,25 kg kedelai, sekarang saya hanya menggunakan 2 kg kedelai. Makanya ukurannya bertambah tipis," ujarnya.

Lebih lanjut Sadriman menjelaskan, awalnya setiap hari dirinya mampu memproduksi tahu dengan 3 kwintal kedelai. Namun karena harga kedelai semakin naik, maka mau tidak mau dirinya harus mengurangi produksi menjadi 2 kwintal. "Saya terpaksa mengurangi produksi, karena keterbatasan modal. Harga kedelai kan semakin mahal. Kalau saya tidak berhemat, bisa ikut gulung tikar juga. Makanya biar tetap bisa bertahan produksi, ya kami harus mengurangi jumlah produksi," katanya.

Sadriman berharap agar pemerintah bisa mengendalikan harga kedelai dengan cara apapun, sehingga para pengrajin tahu dan tempe yang modalnya sedikit masih bisa bertahan. "Ya mudah-mudahan saja pemerintah bisa menekan harga kedelai, supaya bisa normal seperti dulu," harapnya.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MADURA PORTAL NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger