Jember (Madura Portal) - Bupati Jember MZA Djalal sangat jarang, bahkan nyaris tidak pernah menyaksikan Persid secara langsung di Stadion Notohadinegoro. Namun saat menyaksikan, Selasa (29/5/2012), ia langsung disuguhi dua kado pahit.
Kado pertama adalah kekalahan Persid 1-2 (0-1) dari tim tamu Persepam. Ini berarti Persid gagal menutup laga kandangnya dalam kompetisi Divisi Utama Versi PT Liga Indonesia 2011/2012 dengan kemenangan. Persid gagal membalas kekalahan 1-2 di Pamekasan pada putaran pertama.
Kado kedua adalah aksi tawuran antara pemain Persid dan Persepam, serta penyerangan terhadap wasit Suwandi dari Malang. Baik pemain Persid dan Persepam sama-sama tidak puas terhadap keputusan wasit.
Kericuhan terjadi sepanjang pertandingan, terutama babak kedua. Bahkan, pemain Persid sempat mencekik wasit. Beberapa ofisial tuan rumah pun memprotes kepemimpinan Suwandi, dan sempat masuk ke lapangan. Ketua Umum Persid Sunardi sempat masuk lapangan dan menenangkan pemain.
Pemain dan ofisial Persepam marah, karena tambahan waktu babak kedua (injury time) mencapai 13 menit. Ofisial Persepam beberapa kali mendekati wasit keempat yang berada di luar lapangan, memprotes panjangnya tambahan waktu itu.
Menjelang akhir pertandingan perkelahian kembali terjadi. Salah satu pemain Persid langsung menyerang pemain asing Persepam, Martial Poungue dengan tendangan kung fu. Untunglah emosi pemain berhasil diredakan. Saat peluit tanda berakhirnya laga berbunyi, pemain Persid Iwan Sampurno bentrok dengan pemain asing Persepam.
Manajer Yudi Hartono pun terpaksa bekerja keras menenangkan pemainnya. "Sudah, sudah. Ngapain ngejar pemain lawan," sergahnya. Ia sendiri tampak emosi.
Begitu laga usai, wasit dan dua hakim garis langsung diamankan aparat kepolisian. Untunglah bentrokan tiak berlarut-larut.
Kado pertama adalah kekalahan Persid 1-2 (0-1) dari tim tamu Persepam. Ini berarti Persid gagal menutup laga kandangnya dalam kompetisi Divisi Utama Versi PT Liga Indonesia 2011/2012 dengan kemenangan. Persid gagal membalas kekalahan 1-2 di Pamekasan pada putaran pertama.
Kado kedua adalah aksi tawuran antara pemain Persid dan Persepam, serta penyerangan terhadap wasit Suwandi dari Malang. Baik pemain Persid dan Persepam sama-sama tidak puas terhadap keputusan wasit.
Kericuhan terjadi sepanjang pertandingan, terutama babak kedua. Bahkan, pemain Persid sempat mencekik wasit. Beberapa ofisial tuan rumah pun memprotes kepemimpinan Suwandi, dan sempat masuk ke lapangan. Ketua Umum Persid Sunardi sempat masuk lapangan dan menenangkan pemain.
Pemain dan ofisial Persepam marah, karena tambahan waktu babak kedua (injury time) mencapai 13 menit. Ofisial Persepam beberapa kali mendekati wasit keempat yang berada di luar lapangan, memprotes panjangnya tambahan waktu itu.
Menjelang akhir pertandingan perkelahian kembali terjadi. Salah satu pemain Persid langsung menyerang pemain asing Persepam, Martial Poungue dengan tendangan kung fu. Untunglah emosi pemain berhasil diredakan. Saat peluit tanda berakhirnya laga berbunyi, pemain Persid Iwan Sampurno bentrok dengan pemain asing Persepam.
Manajer Yudi Hartono pun terpaksa bekerja keras menenangkan pemainnya. "Sudah, sudah. Ngapain ngejar pemain lawan," sergahnya. Ia sendiri tampak emosi.
Begitu laga usai, wasit dan dua hakim garis langsung diamankan aparat kepolisian. Untunglah bentrokan tiak berlarut-larut.
Sumber : beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar