Home » » 60 Perawat Asal Jatim Ditolak Singapura

60 Perawat Asal Jatim Ditolak Singapura

Written By Admin on Rabu, 09 Mei 2012 | 21.40

Surabaya (Madura Portal) - Wajah Pemprov Jatim tertampar. Pasalnya, 60 orang perawat asal Jatim yang dikirim ke Singapura terpaksa dipulangkan kembali. Mereka ditolak karena tidak memiliki sertifikat kompetensi.

"Padahal, seluruh perawat itu lolos tes dan dinyatakan mampu. Tapi karena tidak memiliki sertifikat kompetensi, mereka ditolak semuanya. Ini kan jelas memalukan," kata sumber di Pemprov Jatim yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (9/5/2012).

Anggota Komisi E DPRD Jatim Hery Prasetyo mengaku juga mendapat informasi terkait dengan penolakan perawat Jatim oleh Singapura itu.

Dirinya pun langsung melakukan croscek kepada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Jatim. Pihak Disnakertransduk membenarkan hal itu. "Mereka berdalih itu terjadi karena standar sertifikasi yang diminta pihak Singapura tidak jelas. Sedangkan yang tahu persis standarnya adalah pusat," ujarnya.

Disampaikan, ke-60 perawat yang dikirim ke Singapura tersebut sebenarnya telah lolos tes di Singapura. Secara kemampuan (skill), para perawat itu dinyatakan layak untuk jadi tenaga kerja di sejumlah rumah sakit di Singapura. Bahkan, pihak Singapura menyukai tenaga yang dikirim dari Jatim tersebut. Para perawat tersebut dijanjikan gaji sebesar Rp 3,4 juta per bulannya plus berbagai tunjangan. Total pendapatan yang akan diterima sekitar Rp 7 juta per bulan. "Tapi setelah ditanyai soal sertifikat kompetensi, ternyata mereka tidak punya, sehingga dibatalkan," ungkapnya.

Tentu, lanjut dia, pihaknya memprihatinkan hal tersebut. Mestinya, para perawai itu sudah dibekali pelatihan dan sertifikat kompetensi Disnakertransduk sebelum diberangkatkan karena menjadi tugasnya. Yang memiliki BLK (Balai Latihan Kerja) adalah Disnakertransduk Jatim. "Mestinya, Disnakertransduk yang punya tanggungjawab membekalinya dengan memberikan sertifikat kompetensi. Sayang kan, padahal sudah nyata-nyata diterima," tuturnya.

Akibat penolakan itu, kata dia, lowongan perawat di Singapura berjumlah 60 orang itu diisi perawat dari Filipina.

Pihaknya benar-benar sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Karena itu, pihaknya akan memanggil Kepala Disnakertransduk Jatim Hary Soegiri untuk menjelaskan duduk persoalannya. "Mengapa itu sampai terjadi? Ada kendala apa?" tanya dia.

Bila memang, tambah dia, persoalannya adalah ketidakjelasan standar kompetensi, pihaknya akan mengajak Hary Soegiry menemui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Dan meminta kepastian langsung terkait dengan sertifikat kompetensi.

Namun begitu, pihaknya minta pada Disnakertransduk untuk bekerja keras mencari terobosan terkait dengan pengiriman itu. "Kalau memang tidak bisa bekerja, ya mundur saja," tegasnya.

Diingatkan, perawat Jatim merupakan tenaga kerja yang paling disukai di luar negeri. Bahkan Dubai terus-menerus mengambil perawat dari Jatim setiap tahunnya hingga kini 70 persen perawat yang tersebar di sejumlah Rumah Sakit (RS) Dubai berasal dari Jatim. Tidak hanya Dubai, beberapa negara lain juga menyukai perawat asal Jatim. Selain karena dinilai mampu, rata-rata perawat dari Jatim juga punya keahlian komunikasi dan keluwesan. "Kami tidak ingin hanya karena masalah teknis administrasi seperti sertifikat kompetensi, peluang emas ini jadi hilang," tukasnya.

Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jatim Kuswiyanto mendesak pemprov Jatim untuk serius menggarap peluang tenaga kerja profesional luar negeri tersebut. Makin banyak tenaga kerja profesional terkirim ke luar negeri, tentu akan mengurangi pengangguran di Jatim. "Dan itu tugas Disnakertransduk untuk melatih dan mendidiknya serta mengarahkan mereka," pungkas Sekretaris DPW PAN Jatim ini. [tok/ted]


Sumber : beritajatim.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MADURA PORTAL NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger