Madiun (Madura Portal)-Bagi kalayak ramai mungkin nama Briptu Andika baru dikenal sebagai oknum polisi yang telah menembak mati Muhamad Fauzi Kamis (12/4/2012) kemarin, namun bagi penyuka hiburan malam seperti karaoke dan kafe di wilayah Madiun dan Magetan, polisi ini lebih dikenal sebagai tukang pamer pistol.
Dari keterangan sejumlah pengujung kafe dan karaoke yang ada di Madiun dan Magetan saat ditanya tetang keberadaan oknum polisi yang sebelumnya bertugas di unit Reskrim Polsek Bendo, Polres Madiun ini, jawaban mereka nyaris sama semua yakni kalau yang bersangkutan sudah mabuk selalu mengeluarkan pistol. "Kalau Andika yang itu saya sering ketemu di tempat karaoke. Dia kalau mabuk orangnya reseh dan selalu menenteng pistolnya kesana kemari," ujar salah satu penyuka hiburan malam di Madiun, Irwansyah, pada beritajatim.com, Minggu (15/4/2012).
Salah satu rekan Irwan, Adi juga mengatakan banyak sikap yang kurang terpuji dari seorang penegak hukum yang dilakukan oleh Briptu Andikan. "Saya juga pernah lihat pas dia mabuk dan mau bayar minum bukan dompet dulu yang dikeluarkan malah pistolnya dulu yang ditaruh meja kasir, baru dompet," ucapnya.
Adi menambahkan, selain itu ia juga pernah bermasalah dengan tersangka pembunuhan Fauzi ini saat pria warga Ponorogo ini pindah rumah kos. Saat itu ia didatangi oleh Andika dan hendak dihajar hanya karena mengamati Andika yang saat itu berada di depan kosnya.
"Pas saya merokok didepan kos saya lihat Andika di depan rumah. Kan saya tidak kenal pertama saya kira ia temannya teman kos saya. Tapi pas saya lihat dia malah mendatangi saya dan nantang berkelahi hanya gara-gara saya lihat," tambah pria yang memiliki tato di lengan kirinya ini.
Sebagai mana diketahui pada Kamis malam telah terjadi pembunuhan terhadap Muhamad Fauzi di kafe 76 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Pengurus Partai Golkar ini dibunuh dengan cara ditembak pada bagian kepalanya. Dalam kasus ini Polisi telah menetapkan Briptu Andika Kurniawan sebagai tersangka.[rdk/ted]
Dari keterangan sejumlah pengujung kafe dan karaoke yang ada di Madiun dan Magetan saat ditanya tetang keberadaan oknum polisi yang sebelumnya bertugas di unit Reskrim Polsek Bendo, Polres Madiun ini, jawaban mereka nyaris sama semua yakni kalau yang bersangkutan sudah mabuk selalu mengeluarkan pistol. "Kalau Andika yang itu saya sering ketemu di tempat karaoke. Dia kalau mabuk orangnya reseh dan selalu menenteng pistolnya kesana kemari," ujar salah satu penyuka hiburan malam di Madiun, Irwansyah, pada beritajatim.com, Minggu (15/4/2012).
Salah satu rekan Irwan, Adi juga mengatakan banyak sikap yang kurang terpuji dari seorang penegak hukum yang dilakukan oleh Briptu Andikan. "Saya juga pernah lihat pas dia mabuk dan mau bayar minum bukan dompet dulu yang dikeluarkan malah pistolnya dulu yang ditaruh meja kasir, baru dompet," ucapnya.
Adi menambahkan, selain itu ia juga pernah bermasalah dengan tersangka pembunuhan Fauzi ini saat pria warga Ponorogo ini pindah rumah kos. Saat itu ia didatangi oleh Andika dan hendak dihajar hanya karena mengamati Andika yang saat itu berada di depan kosnya.
"Pas saya merokok didepan kos saya lihat Andika di depan rumah. Kan saya tidak kenal pertama saya kira ia temannya teman kos saya. Tapi pas saya lihat dia malah mendatangi saya dan nantang berkelahi hanya gara-gara saya lihat," tambah pria yang memiliki tato di lengan kirinya ini.
Sebagai mana diketahui pada Kamis malam telah terjadi pembunuhan terhadap Muhamad Fauzi di kafe 76 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Pengurus Partai Golkar ini dibunuh dengan cara ditembak pada bagian kepalanya. Dalam kasus ini Polisi telah menetapkan Briptu Andika Kurniawan sebagai tersangka.[rdk/ted]
0 komentar:
Posting Komentar