Jember (Madura Portal) - Banyaknya kiai yang masih mendukung Bupati Jember Muhammad Zainal Abidin Djalal membuat Partai Persatuan Pembangunan tidak berani meninggalkan koalisi partai pendukung di DPRD setempat.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember, Sunardi, mengakui, bahwa hubungan partainya dengan Djalal agak kurang mesra. PPP merasa ditinggalkan oleh Djalal. Salah satunya saat Djalal tidak mengajak Sunardi ke Malaysia dan Singapura, sementara pengurus partai koalisi pendukung lainnya ikut serta.
Namun kendati dikecewakan, Sunardi tak mampu berkutik. "PPP masih bagian dari koalisi. Kalau kami keluar, justru akan ruwet di internal, karena banyak kiai besar yang jadi fans Pak Djalal," katanya.
Sunardi berharap, jika masih dianggap bagian dari koalisi, PPP bisa lebih dihargai. Salah satunya dalam hal menyatakan pendapat, agar tak dikekang. Ia menyesalkan adanya pernyataan yang dinilainya minor dari Jufriyadi, legislator Partai Kebangkitan Nasional Ulama di DPRD Jember, yang juga bagian dari partai koalisi.
Dalam salah satu berita di Memorandum Kamis kemarin, Jufriyadi menanggapi interupsi yang dilakukan Sunardi saat sidang paripurna pembacaan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati MZA Djalal, di gedung DPRD Jember, Rabu (18/4/2012). Sunardi merasa Jufriyadi di koran itu secara implisit telah menyebutnya tak etis. [wir]
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember, Sunardi, mengakui, bahwa hubungan partainya dengan Djalal agak kurang mesra. PPP merasa ditinggalkan oleh Djalal. Salah satunya saat Djalal tidak mengajak Sunardi ke Malaysia dan Singapura, sementara pengurus partai koalisi pendukung lainnya ikut serta.
Namun kendati dikecewakan, Sunardi tak mampu berkutik. "PPP masih bagian dari koalisi. Kalau kami keluar, justru akan ruwet di internal, karena banyak kiai besar yang jadi fans Pak Djalal," katanya.
Sunardi berharap, jika masih dianggap bagian dari koalisi, PPP bisa lebih dihargai. Salah satunya dalam hal menyatakan pendapat, agar tak dikekang. Ia menyesalkan adanya pernyataan yang dinilainya minor dari Jufriyadi, legislator Partai Kebangkitan Nasional Ulama di DPRD Jember, yang juga bagian dari partai koalisi.
Dalam salah satu berita di Memorandum Kamis kemarin, Jufriyadi menanggapi interupsi yang dilakukan Sunardi saat sidang paripurna pembacaan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati MZA Djalal, di gedung DPRD Jember, Rabu (18/4/2012). Sunardi merasa Jufriyadi di koran itu secara implisit telah menyebutnya tak etis. [wir]
Sumber @ Berita Jatim
0 komentar:
Posting Komentar