Surabaya (Madura Portal) - Polda Jatim mulai membidik dugaan pembobolan uang rakyat yang dikelola lima cabang Bank Jatim, sebesar Rp 50 miliar. Hal tersebut diungkapkan Kasubdit Penmas Polda Jatim, AKBP Suhartoyo.
Ia menyatakan, adanya informasi terkait dengan kasus bank ini, sudah disampaikan kemasing-masing fungsi yang ada di Polda Jatim.
Menurutnya, Informasi ini sudah diteruskan oleh pak Kabid (Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib-red) ke masing-masing fungsi. Seperti Intelkam bidang ekonomi maupun Subdit Tipikor.
Ia menambahkan, dalam kasus ini, pihaknya mengakui jika hingga hari ini masih belum ada yang melaporkan hal tersebut. Namun, karena informasi yang diberikan oleh media massa dianggap patut untuk diperhatikan, maka pihaknya melakukan respon secara otomatis. "Memang belum ada melaporkan. Namun, karena informasi sudah masuk ke kita, maka diteruskan ke masing-masing fungsi untuk kemudian dilakukan penyelidikan," pungkasnya.
Seperti diketahui, beberapa anak cabang Bank Jatim, diduga kebobolan dana hingga Rp 50 miliar. Kebobolan ini sendiri, diduga melibatkan orang dalam. Dari informasi yang dihimpun, kasus Bank Jatim Cabang HR. Muhammad terjadi kebobolan kredit usaha rakyat (KUR) fiktif senilai Rp 25 miliar dan kredit Kepres pengadaan sebesar Rp7,5 miliar, Bank Jatim Cabang Perak kucuran dana ke PT Gramulia Utama senilai Rp9,7 miliar, macet Rp2,4 miliar, Bank Jatim Cabang Sumenep pada Maret 2012, terjadi pembobolan kredit Multiguna kepada guru dan PNS. Hasil audit sementara ditemukan sekitar Rp 12 miliar yang fiktif dan Bank Jatim Cabang Gresik akibat keteledoran karyawan ada selisih kas Rp 850 juta.[uci/ted]
Ia menyatakan, adanya informasi terkait dengan kasus bank ini, sudah disampaikan kemasing-masing fungsi yang ada di Polda Jatim.
Menurutnya, Informasi ini sudah diteruskan oleh pak Kabid (Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib-red) ke masing-masing fungsi. Seperti Intelkam bidang ekonomi maupun Subdit Tipikor.
Ia menambahkan, dalam kasus ini, pihaknya mengakui jika hingga hari ini masih belum ada yang melaporkan hal tersebut. Namun, karena informasi yang diberikan oleh media massa dianggap patut untuk diperhatikan, maka pihaknya melakukan respon secara otomatis. "Memang belum ada melaporkan. Namun, karena informasi sudah masuk ke kita, maka diteruskan ke masing-masing fungsi untuk kemudian dilakukan penyelidikan," pungkasnya.
Seperti diketahui, beberapa anak cabang Bank Jatim, diduga kebobolan dana hingga Rp 50 miliar. Kebobolan ini sendiri, diduga melibatkan orang dalam. Dari informasi yang dihimpun, kasus Bank Jatim Cabang HR. Muhammad terjadi kebobolan kredit usaha rakyat (KUR) fiktif senilai Rp 25 miliar dan kredit Kepres pengadaan sebesar Rp7,5 miliar, Bank Jatim Cabang Perak kucuran dana ke PT Gramulia Utama senilai Rp9,7 miliar, macet Rp2,4 miliar, Bank Jatim Cabang Sumenep pada Maret 2012, terjadi pembobolan kredit Multiguna kepada guru dan PNS. Hasil audit sementara ditemukan sekitar Rp 12 miliar yang fiktif dan Bank Jatim Cabang Gresik akibat keteledoran karyawan ada selisih kas Rp 850 juta.[uci/ted]
0 komentar:
Posting Komentar