Sampang (Madura Portal) - Sebanyak 219 peserta unas (ujian nasional) tingkat SMP/ MTs di Kabupaten Sampang terancam tidak lulus karena tidak mengikuti tiga ujian mata pelajaran yang diujikan.
Menurut Moh Hasin, Staf Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, ketidakikutsertaan peserta unas itu sangat bervariasi. Mulai dari alasan menikah, kerja di luar negeri hingga sakit. "Tapi, kalau yang dinyatakan sakit dengan disertai surat keterangan dokter masih kami toleransi untuk mengikuti unas susulan," terangnya, Sabtu (28/4/2012).
Sementara yang tidak mengikuti unas lantaran bekerja dan menikah, pihaknya tidak bisa toleransi. " Kalau yang nikah dan kerja keluar negeri kami tetap akan mencoret nama mereka," tandasnya.
Lebih lanjut, Hasin menambahkan, sebelum pelaksanaan unas, semua ketua sub rayon didampingi sekolah penyelenggara dipanggil pihak disdik untuk mengikuti sosialisasi terkait penetapan DNS (daftar nominasi sementara) untuk menjaga validitas peserta unas.
"Jadi, kalau DNS itu dijalankan dengan benar pasti yang tidak ikut unas tidak sebanyak sekarang. Sebab, pihak sekolah telah diberi kesempatan untuk menghapus siswa yang telah tidak memungkinkan untuk ikut unas, tapi hal itu kemungkinan kurang disosialisasikan, apalagi ada himbauan siswa hamil boleh ikut ujian, tapi peserta unas yang mengundurkan diri masih saja tinggi," pungkasnya. [sar/kun]
Sumber : Beritajatim.com
Menurut Moh Hasin, Staf Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, ketidakikutsertaan peserta unas itu sangat bervariasi. Mulai dari alasan menikah, kerja di luar negeri hingga sakit. "Tapi, kalau yang dinyatakan sakit dengan disertai surat keterangan dokter masih kami toleransi untuk mengikuti unas susulan," terangnya, Sabtu (28/4/2012).
Sementara yang tidak mengikuti unas lantaran bekerja dan menikah, pihaknya tidak bisa toleransi. " Kalau yang nikah dan kerja keluar negeri kami tetap akan mencoret nama mereka," tandasnya.
Lebih lanjut, Hasin menambahkan, sebelum pelaksanaan unas, semua ketua sub rayon didampingi sekolah penyelenggara dipanggil pihak disdik untuk mengikuti sosialisasi terkait penetapan DNS (daftar nominasi sementara) untuk menjaga validitas peserta unas.
"Jadi, kalau DNS itu dijalankan dengan benar pasti yang tidak ikut unas tidak sebanyak sekarang. Sebab, pihak sekolah telah diberi kesempatan untuk menghapus siswa yang telah tidak memungkinkan untuk ikut unas, tapi hal itu kemungkinan kurang disosialisasikan, apalagi ada himbauan siswa hamil boleh ikut ujian, tapi peserta unas yang mengundurkan diri masih saja tinggi," pungkasnya. [sar/kun]
Sumber : Beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar